Wajah Baru Anggota DPRD Diminta Tak Terkontaminasi Lembaran Hitam
Politik

Wajah Baru Anggota DPRD Diminta Tak Terkontaminasi Lembaran Hitam

Kebumen,(kebumen.sorot.co)--Harapan masyarakat kepada anggota DPRD yang baru muncul seiring secara resmi telah dilantik. Meskipun wajah baru mendominasi keanggotaan tahun 2019-2024, namun para anggota diminta segera menyesuaikan situasi dan kondisi. Sebagai wakil rakyat harus mampu memahami tugas pokok dan fungsi dengan baik.

Ketua Rabithah Ma'had Islamiah (RMI) Kabupaten Kebumen Fachrudin An Nawawi mengharapkan, dalam menjalankan tugas dan amanah sebagai wakil rakyat harus selalu memahami kewenangan. Selain itu juga mampu menjalin sinergitas dengan jajaran eksekutif maupun yudikatif dalam proses membangun Kebumen.

"Fokus sesuai tugas utama fungsi legislatif dengan target utama mendorong Kabupaten Kebumen menuju yang lebih baik tidak terpuruk dalam kemiskinan yang berkepanjangan," katanya, Rabu (14/8/2019).

Bagi Fachrudin, struktur keanggotaan yang hanya 15 orang incumbent menjadi modal utama langkah DPRD yang baru. Bahwa komposisi anggota dewan betul-betul tidak terkontaminasi pola lama. Sehingga lembar hitam kasus penyimpangan yang juga menyeret beberapa anggota DPRD tidak lagi terulang. 

"Junjung tinggi azas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, keterbukaan, profesionalitas, akuntabilitas dan berkeadilan," pintanya.

Harapan lain muncul dari kalangan muda yang disampaikan Ketua PMII Komisariat Joko Sangkrip Kebumen Niam Soefiyanto. Niam sapaan akrabnya menegaskan akan terus mengawal setiap kebijakan Pemkab termasuk kinerja DPRD. Kritik dan masukan akan terus digaungkannya kepada DPRD mengingat era kebebasan pers dan demokratisasi pemerintahan.

"Kami akan terus mengawal setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD, jika itu menyimpang dari kemaslahatan maka aksi massa pasti akan kami lakukan," tegas mahasiswa IAINU Kebumen itu.

Dia juga mengaku prihatin dengan kinerja DPRD Kabupaten Kebumen 5 tahun yang lalu. Hal itu dinilai dari segi adanya oknum yang tersandung korupsi dan gratifikasi. Yang lebih miris lagi, kondisi tersebut terjadi di tengah situasi kabupaten berslogan Beriman ini masih tinggi kemiskinan, HIV Aids, dan berbagai permasalahan lain.

"Jangan sampai kita mengulang keburukan beberapa tahun yang lalu," imbuhnya.