Hoax dan Botoh Berpotensi Picu Kericuhan Saat Pemilu
Kebumen,(kebumen.sorot.co)--Penyebaran hoax maupun ujaran kebencian di media sosial dapat berpotensi menyebabkan kericuhan di tengah masyarakat Kebumen. Terlebih menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 karena adanya persebaran hoax kian merajalela. Masyarakat pun diminta tidak mudah terpancing dalam menanggapi informasi yang belum tentu kebenarannya.
Kepala Kantor Kesbangpol Kebumen Nur Taqwa Setiyabudi mengungkapkan, potensi kericuhan saat Pemilu 2019 di Kabupaten Kebumen juga dapat disebabkan karena ‘botoh’ (tim sukses) peserta pemilu. Kekhawatirannya, mereka membuat kericuhan pada saat proses penghitungan suara di TPS.
"Saat penghitungan suara itu kan ada saksi yang tidak mendapatkan surat mandat dari partai. Ini dapat memicu kericuhan jika mereka ikut bersuara," ungkapnya disela-sela Rakor Kamtibmas Forkopimcam Tahun 2019, Kamis (4/4/2019) di Mexolie Kebumen.
Mengenai kericuhan kabupaten lain di Jawa Tengah, Nur Taqwa menegaskan hal itu tidak terjadi di Kebumen. Ia memastikan sampai sejauh ini Kebumen dalam keadaan aman dan kondusif. Adanya rakor ini, pemilu diharapkan dapat berjalan dengan baik dengan adanya backup aparat kepada penyelenggara pemilu.
"Antisipasi sudah dilakukan dengan mengatur kampanye terbuka agar tidak berbenturan maupun antisipasi isu media sosial yang berpotensi menimbulkan kericuhan," jelasnya.
Nur Taqwa mengimbau, Forkopimcam untuk bahu membahu menciptakan iklim kondusif di wilayahnya masing-masing. Disisi lain, dirinya juga meminta masyarakat untuk menggerakkan kembali Siskamling (sistem keamanan lingkungan). Itu sesuai dengan edaran Gubernur Jawa Tengah kepada masing-masing kabupaten/kota di Jateng.
"Kami juga meminta masyarakat pada 17 April mendatang hadir ke TPS untuk memberikan hak suaranya," ucapnya.
Rakor Kamtibmas sendiri menghadirkan narasumber Pasi Intel Kodim Kebumen, Kabag Ops Polres Kebumen dan praktisi MT Arifin dari Solo. Adapun peserta sendiri terdiri dari Camat, Kapolsek dan Danramil se Kabupaten Kebumen.
