
Gusdurian Kebumen Tetap Netral di Pilpres 2024 dan Fokus pada Kampanye Pemilu Damai
Kebumen, (kebumen.sorot.co)--Jaringan Gusdurian Kebumen menegaskan sikapnya untuk tidak terlibat dalam politik praktis, khususnya Pilpres 2024 mendatang, sehingga tidak memihak kepada salah satu Capres-Cawapres yang berkontestasi dalam ajang demokrasi tersebut. Hal itu disampaikan Koordinator Jaringan Gusdurian Kebumen Humam Rimba Palangka kepada sorot.co, Selasa (14/11).
Lebih lanjut, Rimba menyebut, sikap Gusdurian Kebumen terhadap politik praktis dalam konteks Capres-Cawapres 2024 tersebut senada dengan komitmen jaringan Gusdurian nasional yang dikoordinatori langsung oleh putri sulung Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid.
"Sebagaimana yang disampaikan mbak Lissa, Jaringan Gusdurian tetap berkomitmen untuk tidak terlibat politik praktis. Jadi Jaringan Gusdurian Kebumen tidak pernah membahas, apalagi mendeklarasikan salah satu Capres-Cawapres," tegasnya.
Terkait anggota, sambung Rimba, pihaknya tidak punya wewenang untuk melarang aspirasi politiknya. Menurutnya, hal itu merupakan hak dan kebebasan personal anggota. Ia pun tak menampik, banyak teman-teman anggota Gusdurian yang terlibat dalam pesta demokrasi, namun mereka tidak pernah membawa nama jaringan Gusdurian dalam praktiknya. 
Rimba memastikan, jika keluarga Gus Dur menyerahkan urusan kemasyarakatan kepada Gusdurian. Sehingga keluarga dan jaringan Gusdurian tidak terlibat dalam politik praktis.
Biasanya urusan politik praktis mengikuti arah Barikade Gus Dur yang dipimpin oleh adik kandung mbak Lissa, yakni Yenny Wahid. Untuk Gusdurian sendiri sudah paham sembilan nilai utama Gus Dur, maka mereka memilih pemimpin mengikuti panduan itu,” katanya.
Rimba menjelaskan bahwa jaringan Gusdurian saat ini akan berfokus untuk mengampanyekan pemilu damai dan bermartabat. Sehingga jaringan Gusdurian akan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal demokrasi di Indonesia.
Kami mengajak warga bangsa, seluruh elemen masyarakat, termasuk anak-anak muda untuk menguatkan demokrasi di Indonesia. Kita ingin Pemilu yang damai dan bermartabat,” imbuhnya.