Gua Jatijajar, Keajaiban Kapur Tua di Kebumen
Wisata

Gua Jatijajar, Keajaiban Kapur Tua di Kebumen

Ayah, (kebumen.sorot.co)-- Gua Jatijajar menjadi salah satu destinasi wisata alam menarik yang dapat dikunjungi di Kabupaten Kebumen. Gua ini berlokasi di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, sekitar 50 km dari pusat kota Kebumen.

Gua Jatijajar memiliki panjang sekitar 250 meter, lebar rata-rata 15 meter, dan tinggi rata-rata 12 meter. Gua ini terbentuk secara alami dari batuan kapur yang membentuk stalagmit, stalaktit, dan pilar-pilar kapur yang menakjubkan. Endapan tetesan air hujan yang bertahun-tahun membentuk formasi ini, menjadikannya sebagai gua kapur yang sudah berusia sangat tua.

Gua Jatijajar memiliki sejarah yang kaya, termasuk dalam legenda 'Raden Kamandaka - Lutung Kasarung'. Dalam legenda ini, gua tersebut pernah digunakan oleh Raden Kamandaka, Putera Mahkota dari Kerajaan Pajajaran pada abad ke-14. Patung-patung dan diorama yang terdapat di dalam gua memvisualisasikan kisah legendaris tersebut, menambah daya tarik wisatawan yang ingin merasakan nuansa magis dari masa lalu.

Pembangunan dan pengembangan Gua Jatijajar sebagai objek wisata dimulai pada tahun 1975. Bapak Suparjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah saat itu, memberikan inisiatif untuk mengembangkan gua ini. Dalam pengelolaannya, Pemerintah Daerah Kebumen memastikan kenyamanan dan keselamatan pengunjung dengan memasang penerangan yang memadai, serta membangun trap-trap beton untuk memudahkan akses masuk ke dalam gua.

Selain keindahan alamnya, Gua Jatijajar juga menawarkan pengalaman mistis yang tak terlupakan. Di dalam gua terdapat tujuh sungai atau sendang, namun hanya empat sungai yang mudah diakses, seperti Sungai Puser Bumi, Sungai Jombor, Sungai Mawar, dan Sungai Kantil. Menurut kepercayaan lokal, air dari sungai-sungai ini memiliki khasiat yang berbeda, mulai dari tujuan umum hingga kecantikan dan keberuntungan.

Tak hanya itu, Gua Jatijajar juga memiliki daya tarik unik lainnya. Di depan gua, terdapat patung dinosaurus yang menjadi simbol objek wisata ini. Dari mulut patung tersebut mengalir air dari Sendang Kantil dan Sendang Mawar yang tak pernah kering sepanjang tahun. Air yang keluar dari patung dinosaurus dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pengairan sawah desa Jatijajar dan sekitarnya.