Pembina Majlis Shalawat Mahage Kebumen Dibacok Tetangga
Peristiwa

Pembina Majlis Shalawat Mahage Kebumen Dibacok Tetangga

Kebumen,(kebumen.sorot.co)--Pembina Majelis Ratibul Haddad wa Maulid Simthudduror Malam Ahad Wage (Mahage) Kabupaten Kebumen, Al Habib Hasan Luthfy Alattas dibacok tetangganya sendiri berinisial RO (40) di kediamannya, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Minggu (09/04/2023).

Informasi yang dapat dihimpun sorot.co, peristiwa itu terjadi sekira pukul 11.30 WIB saat korban yang juga merupakan Ketua RW 10 di kelurahan setempat itu tengah bersih-bersih rumah. Tak lama kemudian datang pelaku membawa senjata tajam hingga akhirnya peristiwa berdarah itu pun terjadi.

Ditemui di sekitar kediaman korban, salah satu warga setempat, Kandar menceritakan, saat peristiwa itu berlangsung, warga sekitar hendak berangkat menunaikan jamaah shalat Dzuhur di masjid yang terletak tak jauh dari kediaman korban.

Saat itu tiba-tiba terdengar keluarga korban berteriak minta tolong. Sejumlah warga yang mendengar teriakan minta tolong itu pun lantas segera menghampiri kediaman korban dan mendapati posisi korban sudah tergeletak bersimbah darah di bagian kepala dan sejumlah anggota badannya.

"Saat peristiwa pembacokan berlangsung kita tidak ada yang tau persis bagaimana kejadiannya. Tapi usai membacok korban, pelaku terus pulang begitu saja," cerita Kandar.

Lebih lanjut, Kandar menuturkan berdasarkan informasi yang ia terima, sebelum membacok korban, pelaku sempat ribut di rumahnya dan keluar rumah sembari menenteng senjata tajam. 

"Jadi yang saya tau informasinya begini, pak RW (Habib Hasan) bersama pemuda Karang Taruna sedang ada program membuat lapangan bulu tangkis. Terus membuat undangan untuk kumpulan, musyawarah. Seharusnya kumpulannya malam ini. Nah, pelaku ini dapat undangan kumpulan. Oleh orang tuanya, pelaku disuruh berangkat kumpulan itu, tapi dia malah marah-marah, emosi," jelasnya.

Setelah emosi, kata Kandar, pelaku lantas mengambil senjata tajam dan pergi keluar rumah. Merasa khawatir, tak berselang lama, orang tua pelaku pun menyusul pelaku yang pada saat itu menuju ke rumah korban.

"Iya, pelaku membawa bendo (golok) menuju ke rumah pak RW (korban). Tak lama kemudian, orang tua pelaku yang merasa khawatir akhirnya menyusulnya. Tau-tau sudah terjadi peristiwa itu. Pelaku sempat pulang dan kembali lagi ke rumah korban untuk mengambil sendalnya," ujarnya.

Dalam kesehariannya, imbuh Kandar, pelaku yang merupakan anak kembar itu cenderung tertutup dan kurang bersosialisasi dengan warga setempat. Pelaku juga dikenal temperamen dan pendiam.

"Kalau kesehariannya pelaku di rumah terus. Warga jarang melihatnya keluar rumah dan bersosialisasi," katanya.

Kandar menambahkan, beberapa saat setelah kejadian, pelaku lantas segera diamankan oleh polisi. Sementara itu, korban yang menderita luka cukup parah akibat sabetan senjata tajam dilarikan ke RSUD dr. Soedirman, Kebumen.

"Pelaku sudah ditangkap polisi. Untuk korban sendiri dilarikan ke RSUD dr. Soedirman dan barusan informasinya terus dirujuk ke Panti Rapih, Jogja," pungkasnya.